Oleh : Mila M
Seorang gadis kecil memakai kerudung putih dan baju tanpa lengan berjalan menyusuri jalan dengan membawa kantong permen yang masih kosong. Semua orang heran karena ia tidak menyanyi, namun terdengar sayup suara gemerincing dan dendang pukulan gendang. Hanya beberapa orang memberi beberapa receh uang yang ternyata di berikan kepada gadis kecil yang ikut ayahnya mengggelar pertunjukkan topeng monyet, malam hari di pinggir jalan raya, tanpa ada penonton tetap.
Tidak jauh dari sana, berjarak beberapa gedung, terdapat pergelaran seni kontemporer. Banyak orang yang membeli tiket, mahasiswa, dosen bahkan seniman. Mereka bergerombol masuk mengikuti pertunjukkan yang dinamakan Ruang Bunyi. Hanya terdengar bunyi yang dihasilkan dari beberapa alat keseharian. Mereka sangat mengapresiasi.
Apresiasi yang berarti proses melihat, mendengar dan memikirkan. Proses yang menggunakan hati atau nurani untuk menafsirkan. Namun kini terasa semakin jauh dari dampak kepada diri setiap yang mengapresiasi. Rasa kemanusiaan yang ingin dimunculkan pada sebuah pergelaran besar, atau langsung merasakan rasa kemanusiaan pada seorang gadis kecil dan ayah yang mencari nafkah untuk keluarganya. Kemudian teringat firman Allah bahwa semua muslim adalah bersaudara. Rasa kemanusiaan sudah ada pada setiap manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar