Selasa, 20 Desember 2011

Majulah Indonesiaku

                                                                                          Oleh : Syahidah asma amani
    Sudah malam,anginnya menusuk membuat aku mengeratkan pelukan pada tubuhku sendiri. Jalanan sekitar sini termasuk jalanan yang cukup ramai,tetapi rasa takutku melebihi ketika aku berjalan di lorong.
    Di sini ramai,tetepi ramai dengan remaja-remaja yang sibuk dengan kartu di tangan,hirup pikuk dengansegerombolan lelaki yang asyik mengurai kata-kata gombal pada wanita-wanita yang terpaksa lewat di jalan ini,termasuk aku.
    Di sudut agak timur mungkin agak lebih sepi,dalam arti suara,mereka lebih suka berbisik-bisik berdua,tetap ramai,menurut pandangan mataku,setiap minimal jarak satu meter,aku melihat pasangan-pasangan yang mungkin sedang menikmati sabtu malam mereka. Ada yang bertiga,tapi kupastikan si cowok diantara pasangan itu sibuk bermain game di tangannya,lebih muda,mungkin sengaja di bawa agar tidak di marahin mama.
    Aku memutar lagi arah pandanganku,kali ini aku sambil mengambil jaket dari dalam tasku,semakin malam udara di sini semakin dingin saja. Membuat aku membayang kamar tidur dikosanku. Andai,kemarin aku tidak telat mengunpulkan tugas essayku,aku tidak akan di tempat ini hanya untuk mengerjakan tugas observasi dari dosenku.
    Aku berjalan lagi,agar cepat karena ngeri,cowok-cowok itu menggoda menggebu sekali,terlabih kulihat di samping mereka berserakan botol-botol bir yang hamper setengah isinya habis.
     Satu hal lagi dan aku akan pulang. Aku belum mendapatkan poto-poto mereka,beberapa kali aku coba mengambil gambar,namun sorot mata mereka seperti sadar dan kuturunkan pelan-pelan kameraku sebelum aku benar-benar di amuk massa.
     Aku melihat ada bangku kecil di balik tembok,segera ku percepat langkah,aku akan mengambilnya dari sudut itu saja pikirku.
    Bersamaan dengan berhasilnya aku mengambil gambar,suara teriakan lelaki di ujung sana menyadarkan aku harus segera berlari karena merek telah sadar.
    Aku berlari kencang dan berhenti setelah aku pastikan aman sambil mengatur nafas aku bergumam..
“indonesiaku”






Tidak ada komentar:

Posting Komentar